Jual bibit tanaman buah terlengkap & bergaransi, TABULAMPOT, Pupuk & Media Tanam

Jenis dan Macam Pupuk Hayati dan Organik Serta Manfaat dan Cara Pembuatannya

Artikel / Jenis dan Macam Pupuk Hayati dan Organik Serta Manfaat dan Cara Pembuatannya

Apa yang di maksud dengan pupuk organik? - Kita sama-sama mengetahui, untuk membuat tanaman tumbuh dengan baik, berbuah lebat (untuk tanaman buah) di perlukan pupuk, mereka perlu nutrisi terutama unsur-unsur nitrogen , fosfor, dan kalium. Sedangkan unsur sulfur, kalsium, magnesium, besi, tembaga, seng, dan boron merupakan unsur-unsur yang di butuhkan dalam jumlah sedikit (mikronutrien). Pupuk sendiri berfungsi sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan untuk mengatasi kekurangan nutrisi pada tumbuhan.

Zat hara adalah bermacam-macam mineral yang terdapat di dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukan fotosintesis. Zat hara juga merupakan sari makanan dalam bentuk cair. Mineral tersebut dalam bentuk cair yang dapat diserap oleh akar untuk disalurkan ke zat hijau daun.

Definisi Pupuk Organik

pupuk organik

Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.

Pengertian organik sendiri secara umum adalah yang berkaitan dengan suatu organisme, benda hidup atau kehidupan di alam semesta yang ditunjukkan dengan hubungan yang harmonis antara unsur-unsur keseluruhan serta ditandai dengan pengembangan secara bertahap atau alami. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa organik berkaitan dengan yang alami, teratur dan seimbang.

Dengan demikian tentunya anda dapat menyimpulkan bahwa yang di maksud dengan Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang di gunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.

Menurut Peraturan Menteri Pertanian NOMOR 70/Permentan/SR.140/10/2011 tentang Pupuk organik, Pupuk hayati dan Pembenahan tanah bahwa Pengertian Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan / atau bagian hewan dan / atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat di perkaya dengan bahan mineral dan / atau mikroba, yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.

Aneka Jenis Pupuk Organik dan Manfaatnya

Terdapat bermacam-macam pupuk organik juga jenisnya yang bisa anda gunakan untuk bibit tanaman buah agar memperoleh hasil sesuai harapan. Pembagian pupuk organik umumnya berdasarkan jenis (bentuk) dan macamnya (dari unsur apa pupuk tersebut di buat).

Jenis dari Pupuk Organik

Pupuk organik sendiri mempunyai 2 Jenis yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair, kedua jenis pupuk organik tersebut sama saja yakni di hasilkan dari bahan-bahan organik yang tidak menyebabkan pencemaran dan residu terhadap tanaman, berikut penjelasan jenis-jenis pupuk organik :

Pupuk organik padat adalah Pupuk yang di buat dari bahan-bahan organik yang berbentuk padat dan tidak mudah menguap, misalnya dari dedaunan, kotoran hewan dan bahan lapukan lainnya. Contoh dari pupuk organik padat adalah pupuk kompos, Bokashi, dan pupuk kandang.

Pupuk Organik Cair adalah pupuk organik yang di buat dari bahan padat yang terlebih dahulu di lakukan perendaman atau di fermentasi dengan menggunakan cairan, sehingga unsur hara yang ada dI dalam bahan padat tadi dapat menyatu dengan air dan airnya bisa dimanfaatkan sebagai pupuk sedangkan bahan padat tadi dibuang. Contoh pupuk organik cair adalah MOL atau mikro organisme lokal.

Kategori Pupuk Organik

Dari kedua jenis pupuk yang sudah di sebutkan diatas, maka akan di kenal atau di bedakan macamnya berdasarkan unsur pembuatannya. Untuk lebih jelas tentang macam-macam pupuk organik silahkan anda simak dI bawah ini :

 1.Pupuk Bokashi

Pupuk Bokashi merupakan pupuk yang menggunakan bahan hijau-hijauan untuk di olah dan di fermentasikan menggunakan EM4 sehinga menjadi lunak dan bisa di aplikasikan terhadap tanaman, bahan hijauan dari pupuk Bokashi di antaranya rumput, daun jarak dan daun-daun lainnya yang mudah lunak.

EM4 (Effective Microorganisms-4) adalah suatu cairan yang berwarna kecokelatan dan beraroma manis asam (segar) yang mana di dalamnya terkandung campuran dari beberapa mikroorganisme hidup yang bermanfaat serta menguntungkan guna proses penyerapan atau persediaan unsur hara di dalam tanah.

2.Pupuk Kandang

Pupuk kandang adalah satu pupuk yang sering anda jumpai, karena pupuk kandang merupakan pupuk yang di hasilkan dari kotoran hewan yang diendapkan dan bisa di fermentasikan dengan tujuan menghilangkan kadar amoniak yang tinggi yang terdapat pada kotoran hewan tersebut.

3. Pupuk Kompos

Pupuk kompos merupakan pupuk yang menggunakan metode pengomposan atau pelapukan, pupuk kompos ini biasanya berbahan organik yang mudah atau sudah lapuk seperti jerami, daun, dedak dan lain-lain. Sama halnya dengan pupuk lainnya pupuk kompos bisa di plikasikan didalam tanah dan bisa ditaburkan di area tanaman.

4.Pupuk Seresah atau pupuk sisa dedaunan

Pupuk yang sering anda gunakan namun mungkin anda tidak mengetahui namanya, pembuatan pupuk ini sangat sederhana hanya mengandalkan pembusukan yang bertahap secara alami dan biasanya dedaunan atau jerami dibuat mulsa alami atau hanya di hamparkan saja.

Mulsa adalah bahan untuk menutup tanah sehingga kelembaban dan suhu tanah sebagai media tanaman terjaga kestabilannya, di samping itu dapat menekan pertumbuhan gulma sehingga tanaman akan tumbuh lebih baik.

5.Mikro organisme lokal (MOL)

Mol atau mikro organisme lokal merupakan bahan-bahan yang tidak di manfaatkan kemudian di fermentasikan seperti nasi bekas, pepaya busuk, nanas busuk, air kelapa dan lainnya.

Manfaat yang berbeda Pada Jenis dan Macam Pupuk Organik

Sebagaimana yang sudah anda ketahui sesuai penjelasan di atas bahwa pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik juga dapat berbentuk padat atau cair yang di gunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya. Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).

Manfaat Pupuk Kandang

Hewan yang kotorannya sering di gunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa di pelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urin) hewan. Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro.

Pupuk kandang padat banyak mengandung unsur hara makro, seperti fosfor, nitrogen, dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam urin hewan ternak tiga kali lebih besar di bandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat. Jenis Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu:

Pupuk dingin => pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang di uraikan secara perlahan oleh mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi dan kerbau.

Jenis Pupuk panas => pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang di uraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam.

Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk dalam pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal.

Pupuk kandang yang telah siap di aplikasikan memiliki ciri bersuhu dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap di gunakan. Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman.

Aplikasi jenis pupuk kandang yang baik adalah dengan cara di benamkan, sehingga penguapan unsur hara dapat berkurang. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling baik di lakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat di serap oleh tanaman.

Manfaat Pupuk Hijau

Yang di maksud dengan Pupuk hijau adalah pupuk organik yang berasal dari tanaman atau berupa sisa panen. Bahan tanaman ini dapat di benamkan pada waktu masih hijau atau setelah di komposkan. Sumber pupuk hijau dapat berupa sisa-sisa tanaman (sisa panen) atau tanaman yang di tanam secara khusus sebagai penghasil pupuk hijau, seperti kacang-kacangan dan tanaman paku air (Azolla).

Jenis tanaman yang di jadikan sumber pupuk hijau di utamakan dari jenis legume, karena tanaman ini mengandung hara yang relatif tinggi, terutama nitrogen di bandingkan dengan jenis tanaman lainnya. Tanaman legume juga relatif mudah terdekomposisi sehingga penyediaan unsur haranya menjadi lebih cepat. Pupuk hijau bermanfaat untuk meningkatkan kandungan bahan organik dan unsur hara di dalam tanah, sehingga terjadi perbaikan sifat fisika, kimia, dan biologi tanah, yang selanjutnya berdampak pada peningkatan produktifitas tanah dan ketahanan tanah terhadap erosi.

Legume adalah salah satu dari ribuan spesies tanaman dalam keluarga kacang-kacangan, yaitu famili Leguminosae. Kacang-kacangan tersebut memiliki polong berbentuk cangkang, yang ketika matang, polong tersebut terbagi menjadi dua belah. Famili legume merupakan bahan makanan terpenting nomor dua bagi manusia setelah padi-padian. Misalnya kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai, kacang buncis dll.

Tanaman sumber pupuk hijau biasa digunakan sebagai :

Penutup tanah => pada saat tanah tidak ditanami tanaman utama dan tanaman pupuk hijau ditanam bersamaan dengan tanaman pokok berupa tanaman tahunan.

Tanaman pagar => tanaman pupuk hijau ditanam sebagai tanaman pagar berseling dengan tanaman utama.

Manfaat Pupuk Kompos

Pupuk Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang sering di gunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang sering di gunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas. Tanaman air yang sering di gunakan untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan Azolla.

Beberapa kegunaan kompos adalah:

Memperbaiki struktur tanah.

Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir.

Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.

Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah.

Menambah dan mengaktifkan unsur hara.

Kompos di gunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos yang layak di gunakan adalah yang sudah matang, di tandai dengan menurunnya temperatur kompos (di bawah 400C).

Manfaat Humus

Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi bunga tanah, dan kemudian menjadi tanah.

Bahan baku untuk humus berasal dari daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan, limbah pertanian dan peternakan, industri makanan, agroindustri, kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah rumah tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan.

Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman, serta berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah. Senyawa humus juga berperan dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air. Selain itu, humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikkan aerasi tanah, dan menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik. Kandungan utama dari kompos adalah humus.

Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos.

Pupuk Organik Buatan

Pupuk Organik Buatan adalah pupuk organik yang di produksi di pabrik dengan menggunakan peralatan yang modern. Beberapa manfaat pupuk organik buatan, yaitu:

Meningkatkan kandungan unsur hara yang di butuhkan tanaman.

Meningkatkan produktifitas tanaman.

Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun.

Menggemburkan dan menyuburkan tanah.

Pada umumnya, pupuk organik buatan di gunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman, sehingga terjadi peningkatan kandungan unsur hara secara efektif dan efisien bagi tanaman yang di beri pupuk organik tersebut.

Cara Membuat Pupuk Organik Yang Termudah Dilakukan

Selain membelinya, pupuk organik sebenarnya bisa anda buat sendiri karena bahan-bahan (unsur-unsur) tersedia di alam dan sekitar anda. Berikut adalah panduan singkat pembuatannya.

Cara Pembuatan Pupuk Kandang Secara Alami

Pupuk kandang yang di buat dan berasal dari sisa-sisa kotoran hewan (saya ambil contoh sapi) dapat di lakukan secara terbuka dan tertutup. Dan tentu saja anda harus mempersiapkan apa yang di butuhkan sesuai uraian di bawah ini:

Cara Pembuatan Pupuk Kandang Secara Terbuka

Sesuai dengan namanya, proses pembuatan pupuk kandang ini di lakukan dengan cara menimbun kotoran sapi di tempat terbuka sehingga akan mengalami proses dekomposisi atau penguraian oleh mikroorganisme yang berlangsung di udara bebas. Biasanya proses dekomposisi dengan cara terbuka bisa berlangsung dengan cepat, tetapi akan menimbulkan resiko polusi udara bagi lingkungan sekitarnya (terutama aromanya yang menyengat di hidung ^^).

Berikut ini adalah langkah cara pembuatan pupuk kandang secara alami dari kotoran sapi di tempat terbuka:

Jemur kotoran sapi di bawah sinar matahari selama dua hari supaya kadar airnya berkurang.

Setelah dijemur, pindahkan ke lokasi yang beratap, tapi tanpa dinding agar sirkulasi udara lancar. Biarkan selama dua pekan sampai matang. Sebaiknya tempat penimbunan ini letaknya lebih tinggi dari tanah di sekitarnya, agar pada saat hujan turun timbunan kotoran sapi tidak tergenang.

Setelah dua bulan, kotoran sapi telah menjadi pupuk kandang yang siap digunakan.

Cara Pembuatan Pupuk Kandang Secara Alami Dengan Cara Tertutup

Cara pembuatan pupuk kandang secara alami dari kotoran sapi dengan cara tertutup dilakukan dengan cara menimbun kotoran sapi di dalam lubang yang atasnya diberi atap. Kelebihan cara ini yaitu kotoran sapi tidak menyebar ke mana-mana, tetapi prosesnya lebih lama, dan pupuk kandang yang dihasilkan tidak terlalu kering. Proses pembuatan pupuk kandang secara tertutup dilakukan dengan cara sebagai berikut:

Buatlah lubang di tanah dengan ukuran sesuai jumlah kotoran sapi yang akan di proses. Sebaiknya, dinding lubang di lapisi  semen untuk mencegah rembesan air dari luar lubang. Dasar lubang di biarkan apa adanya agar air yang masih terdapat pada kotoran bisa meresap ke bawah.

Masukkan kotoran sapi kedalam lubang, tetapi jangan sampai penuh.

Untuk mencegah proses pengemasan, taburkan kapur pertanian secara tipis merata ke atas permukaan kotoran, lalu timbun dengan tanah.

Biarkan selama 3 – 4 bulan sampai kotoran sapi terdekomposisi  secara sempurna menjadi pupuk yang siap di gunakan.

Cara Pembuatan Pupuk Hijau

Terdapat berbagai macam cara pembuatan pupuk hijau, ada yang bisa di aplikasikan secara langsung dan ada yang di dekomposisikan terlebih dahulu. Proses pembuatan pupuk hijau secara langsung sangat sederhana, yaitu sisa daun-daunan di kubur di dalam tanah saat pengolahan tanah ataupun pembuatan bedengan.

Cara pembuatan melalui dekomposisi yaitu daun-daunan di fermentasi terlebih dahulu dengan tujuan unsur hara dapat di serap langsung oleh tanaman tanpa harus melalui proses dekomposisi terlebih dahulu di dalam tanah. Kelemahan dari pupuk hijau ini yaitu kandungan unsur haranya sedikit, sehingga membutuhkan bahan yang sangat banyak.

Bahan dan Komposisi:

200 kg daun atau sampah dapur.

10 kg dedak halus.

¼ kg gula pasir/gula merah.

¼ liter bakteri.

200 liter air atau secukupnya.

dapat juga di tambah pupuk kandang agar proses penguraian menjadi lebih cepat sehingga cepat terbentuk.

Cara Pembuatan:

Daun atau sampah dapur dicacah dan dibasahi.

Campurkan dedak halus atau bekatul dengan daun.

Cairkan gula pasir atau gula merah dengan air.

Masukkan bakteri ke dalam air.

Campurkan dengan cairan gula pasir atau gula merah. Aduk hingga rata.

Cairan bakteri dan gula di siramkan pada campuran daun/sampah+bekatul. Aduk sampai rata, kemudian di gundukkan/di tumpuk hingga ketinggian 15-20 cm dan di tutup rapat.

Dalam waktu 3-4 hari pupuk hijau sudah jadi dan siap digunakan.

Pupuk Organik Cair Dari Limbah Rumah Tangga

Selain dedaunan hijau, limbah rumah tangga dapat di gunakan untuk di jadikan pupuk organik cair. Limbah rumah tangga dalam ruang lingkup pembuatan pupuk organik cair ini adalah sampah rumah tangga terutama bahan bahan organik yang berasal dari makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan yang sudah tidak di gunakan lagi, sayur-sayuran yang tidak layak dikonsumsi, hewan laut yang sudah basi dan lain-lain.

Tapi perlu di ingat ada jenis sampah yang sulit dan tidak bisa terurai seperti plastik. Oleh karena itu sampah rumah tangga berupa plastik kresek, botol-botol bekas, pembalut, popok bayi, dan limbah yang sulit busuk seharusnya di tempatkan secara terpisah di tempat sampah khusus dan tidak di ikutkan di dalam pembuatan pupuk organik cair.

Kelebihan dan Kekurangan Pupuk Organik

pupuk organik

Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bahwa pupuk organik tersusun dari materi makhluk hidup. Pupuk jenis ini sangat baik di gunakan untuk tanaman buah juga tanaman lainnya. Pupuk organik memiliki kandungan hara yang lengkap meskipun nilainya masih di bawah pupuk kimia. Bahkan di dalam pupuk organik juga terdapat senyawa-senyawa organik lain yang bermanfaat bagi tanaman, seperti asam humik (humic acids), asam fulvat (fulvic acid), dan senyawa-senyawa organik lain.

Berbeda dengan pupuk kimia yang kaya akan zat hara, pupuk organik mempunyai kadar hara yang rendah. Namun perlu anda ingat bahwa tumbuhan tidak hanya membutuhkan zat hara saja, keseimbangan unsur lain dalam nutrisi juga sangat di perlukan.

Kelebihan yang Dimiliki Pupuk Organik

Alam memberikan apa yang di butuhkan oleh semua mahkluk hidup, termasuk manusia, hewan dan tumbuhan. Ketiga jenis mahkluk hidup ini sebenarnya sudah di rancang untuk saling memiliki ketergantungan antara satu dan lainnya. Demikian juga dengan apa yang di namakan pupuk yang berasal dari proses alam (pupuk organik), memiliki banyak keuntungan / kelebihan bagi tanaman. Berikut beberapa kelebihannya:

Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Kondisi ini tidak di miliki oleh pupuk buatan (anorganik).

Pupuk organik mengandung asam – asam organik, antara lain asam humik (humic acids), asam fulvat (fulvic acid), hormon dan enzym yang tidak terdapat dalam pupuk buatan yang sangat berguna baik bagi tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme.

Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme tanah yang mempunyai pengaruh yang sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah dan terutama sifat biologis tanah.

Memperbaiki dan menjaga struktur tanah.

Menjadi penyangga pH tanah.

Menjadi penyangga unsur hara anorganik yang diberikan.

Membantu menjaga kelembaban tanah.

Aman dipakai dalam jumlah besar dan berlebih sekalipun.

Tidak merusak lingkungan.

Kekurangan dari Pupuk Organik

Proses pembuatan pupuk organik tidak bisa di katakan praktis meskipun kenyataannya tidaklah terlalu sulit. Kebutuhan akan zat hara menjadi permasalahan untuk penggunaannya pada tanaman. Berikut d ijelaskan beberapa kekurangan dari pupuk organik.

Kandungan unsur hara jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang di berikan harus relatif banyak bila di bandingkan dengan pupuk anorganik.

Karena jumlahnya banyak, akan mengakibatkan adanya tambahan biaya operasional untuk pengangkutan dan implementasinya.

Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara, pemberian pupuk organik harus dalam jumlah besar sehingga menjadi beban biaya tersendiri bagi para petani.

Istilah 4T Pada Pemupukan Untuk Hasil yang Maksimal

pupuk organik

4 T merupakan singkatan yang terdiri dari Tepat Dosis, Tepat Tempat, Tepat Waktu dan Tepat Cara. Jika 4T di penuhi maka hasil dari pemupukan tanaman yang anda lakukan akan  optimal dan tentu saja produksi tanaman juga akan maksimal. Berikut penjelasan tentang 4T :

Tepat Dosis

Tepat dosis berarti dosis yang anda berikan kepada tanaman harus sesuai dengan kebutuhan tanaman itu sendiri, tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang, karena produksi akan maksimal jika dosis yang di berikan sesuai dengan kebutuhan tanaman. Oleh karena itu saat ini banyak perusahaan besar di Indonesia yang mendirikan riset khusus untuk menghitung dosis yang tepat untuk tanaman mereka.

Tepat Tempat

Tepat tempat berarti tempat di mana anda menaburkan pupuk harus tepat. Misalnya untuk tanaman sawit maka harus di tabur di piringan dengan jarak 50 Cm dari batang, sedangkan untuk tanaman palawija berjarak 20 cm dari batang. Tujuannya adalah agar pupuk dapat di serap oleh tanaman dan bukan meracuni tanaman itu sendiri.

Tepat Waktu

Tepat waktu berarti anda harus memberikan pupuk pada saat yang tepat. Dalam hal ini berarti sesuai dengan waktu pupuk di butuhkan oleh tanaman dan juga sesuai dengan karakteristik pupuk untuk menghindari kehilangan unsur hara.

Misalnya tanaman kelapa sawit dari hasil penelitian membutuhkan unsur fosfor (P) secara terus menerus sepanjang tahun sehingga jika anda menggunakan pupuk TSP maka kurang cocok sebab TSP adalah pupuk pelepas cepat sehingga hanya tersedia dalam waktu singkat, oleh karenanya sangat di anjurkan agar petani kelapa sawit menggunakan pupuk Rock Phosphate sehingga sesuai dengan kebutuhan sawit sebab pupuk tersebut adalah pelepas lambat dan harganya lebih murah.

Tepat Cara

Tepat cara berarti cara menaburkan pupuk harus tepat. Cara yang benar untuk menabur pupuk adalah dengan di sebar bukan di tumpuk karena resiko kehilangan lebih sedikit.

Kapan Pupuk Organik Mulai Digunakan Oleh Manusia Untuk Tanaman?

Penggunaan pupuk pada dasarnya merupakan bagian daripada sejarah pertanian itu sendiri. Penggunaan pupuk di perkirakan sudah mulai pada permulaan dari manusia mengenal bercocok tanam lebih dari 5.000 tahun yang lalu. Bentuk primitif dari pemupukan untuk memperbaiki kesuburan tanah terdapat pada kebudayaan tua manusia di negeri-negeri yang terletak di daerah aliran sungai seperti sungai Nil di Mesir, Eufrat di Timur Tengah, Indus di Pakistan, sungai-sungai di sebagian wilayah Cina, Amerika Latin dsb. Lahan-lahan pertanian yang terletak di sekitar aliran-aliran sungai tersebut sangat subur karena menerima endapan lumpur yang kaya hara melalui banjir yang terjadi setiap tahun.

Indonesia Mengenal Pupuk Organik Sejak Lama

Di Indonesia, pupuk organik sebenarnya sudah lama di kenal oleh para petani. Mereka bahkan hanya mengenal pupuk organik sebelum Revolusi Hijau turut melanda pertanian di Indonesia. Setelah Revolusi Hijau kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk buatan karena di nilai lebih praktis penggunaannya. Di samping itu jumlahnya jauh lebih sedikit di bandingkan pupuk organik, harganyapun relatif murah karena di subsidi dan mudah di peroleh. Kebanyakan petani sudah sangat tergantung kepada pupuk buatan, sehingga dapat berdampak negatif terhadap perkembangan produksi pertanian. Hal ini terlihat pada saat terjadi kelangkaan pupuk dan harga pupuk naik karena subsidi pupuk di cabut.

Kesadaran Dampak Negatif Pupuk Buatan Terhadap Lingkungan

Tumbuhnya kesadaran pada sebagian petani akan dampak negatif penggunaan pupuk buatan dan sarana pertanian modern lainnya terhadap lingkungan, telah membuat mereka beralih dari pertanian konvensional kembali ke pertanian organik. Pertanian jenis ini mengandalkan kebutuhan hara melalui pupuk organik dan masukan-masukan dari bahan alami lainnya.

Petani Berupaya Kembali Menggunakan Pupuk Organik dan Hayati

Penggunaan pupuk hayati sudah lama di kenal untuk membantu tanaman dalam memperbaiki nutrisinya. Pupuk hayati pertama yang di komersialkan adalah rhizobia. Proses inokulasi benih dengan biakan nutrisinya telah di patenkan oleh dua orang ilmuwan Jerman, F. Nobbe dan L. Hiltner. Inokulan ini di pasarkan dengan nama Nitragin, yang sudah sejak lama di produksi di Amerika Serikat.

Pada tahun 1930-an dan 1940-an jutaan hektar lahan di Uni Soviet yang di tanami dengan berbagai tanaman di inokulasi dengan Azotobacter. Bakteri ini di formulasikan dengan berbagai cara dan di sebut sebagai pupuk bakteri Azotobakterin. Pupuk bakteri lain yang juga telah di gunakan secara luas di Eropa Timur adalah fosfobakterin yang mengandung bakteri Bacillus megaterium. Bakteri ini di duga menyediakan fosfat yang terlarut dari pool tanah ke tanaman. Tetapi penggunaan kedua pupuk ini kemudian terhenti. Baru setelah terjadinya kelangkaan energi di dunia karena krisis energi pada tahun 1970-an dunia memberi perhatian terhadap penggunaan pupuk hayati.

Azotobacter merupakan bakteri gram-negatif aerob nonsimbiotik yang berfungsi sebagai pengikat N bebas sehingga bakteri ini mempunyai pengaruh terhadap sifat fisik dan kimia tanah dalam meningkatkan kesuburan tanah.

Pada waktu pertama kali, perhatian lebih di pusatkan pada pemanfaatan rhizobia, karena memang tersedianya nitrogen yang banyak di atmosfer. Kemudian juga pengetahuan tentang bakteri penambat nitrogen ini sudah banyak dan pengalaman menggunakan pupuk hayati penambat nitrogen sudah di kenal cukup lama.

Pembuatan Inokulan rhizobia di Indonesia

Di Indonesia sendiri pembuatan inokulan rhizobia dalam bentuk biakan murni rhizobia telah di mulai sejak tahun 1938. Akan tetapi hanya untuk keperluan penelitian. Sedangkan dalam skala komersial pembuatan inokulan rhizobia di mulai di Laboratorium Mikrobiologi. Tepatnya di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta sejak tahun 1981 untuk memenuhi keperluan petani transmigran.

Pada waktu itu inokulan di berikan kepada petani sebagai salah satu komponen dalam paket yang di berikan dalam proyek intensifikasi kedelai. Penyediaan inokulan dalam proyek ini berdasarkan pesanan pemerintah kepada produsen inokulan, yang tadinya hanya satu produsen saja menjadi tiga produsen. Inokulan tidak tersedia di pasar bebas, tetapi hanya berdasarkan pesanan.

Sulitnya Memperoleh Pupuk Organik dan Hayati

Karena persaingan yang tidak sehat dalam memenuhi pesanan pemerintah ini, dan baru berproduksi kalau ada proyek, mengakibatkan ada produsen inokulan yang terpaksa menghentikan produksi inokulannya, padahal mutu inokulannya sangat baik. Perkembangan penggunaan inokulan selanjutnya tidak menggembirakan. Baru setelah di cabutnya subsidi pupuk dan tumbuhnya kesadaran terhadap dampak lingkungan yang di sebabkan oleh pupuk buatan, membangkitkan kembali perhatian terhadap penggunaan pupuk hayati.

Penggunaan pupuk organik dan hayati sampai sekarang terkendala karena kesulitan dalam memperolehnya. Penyebabnya antara lain:

Kebanyakan pupuk organik dan pupuk hayati di produksi oleh pengusaha kecil dan menengah.

Mayoritas produksi pupuk organik hanya untuk digunakan sendiri.

Jumlah pengguna pupuk organik dan pupuk hayati masih sangat terbatas.

Pengembangan dan Penggunaan Pupuk Organik Di Indonesia

Pupuk organik komersial yang kebanyakan di produksi banyak di pakai untuk tanaman hias pot di kota-kota besar. Baru belakangan ini perusahaan pupuk BUMN Pupuk Sriwijaya sudah mulai memproduksi pupuk organik. Penggunaan pupuk organik di lakukan pada tingkat usaha tani. Dengan menggunakan limbah pertanian / limbah ternak yang ada di usaha tani yang bersangkutan.

Beberapa perusahaan pertanian/perkebunan seperti kelapa sawit, nanas, jamur merang mengolah limbahnya menjadi kompos untuk kebutuhan sendiri. Penggunaan pupuk hayati pernah terdata dengan baik selama beberapa waktu. Yaitu ketika pupuk hayati (inokulan rhizobia) merupakan salah satu komponen paket produksi untuk proyek intensifikasi kedelai pemerintah. Pemerintah mengadakan kontrak pesanan inokulan untuk seluruh areal intensifikasi kedelai. Karena adanya sistem kontrak ini beberapa pabrik inokulan berdiri karena dengan sistem ini produksi inokulan mereka terjamin pembelinya.

Pada periode 1983-1986, inokulan (Legin) sebanyak 68.034,67 kg telah di gunakan untuk menginokulasi tanaman kedelai seluas 453.564 ha pada 25 provinsi di Indonesia. Pada musim tanam tahun 1997/1998, jenis inokulan lain (pupuk hayati majemuk Rhizoplus) sebanyak 41.348,75 kg di gunakan untuk menginokulasi 330.790 ha kedelai di 26 provinsi tanah air. Perkembangan penggunaan inokulan Legin tiap tahun sejak tahun 1981-1995 tidak menunjukkan tendensi meningkat. Dengan pencanangan “Go organic 2010” oleh Departemen Pertanian di harapkan akan menunjang perkembangan pupuk organik dan hayati di Indonesia. Selain itu juga mulai di laksanakannya sistem pertanaman padi SRI, oleh para petani mendorong mulai di produksinya pupuk kompos oleh para petani.


Dapatkan produk bibit buah berkualitas hanya di tempat kami.

Untuk informasi lebih lengkap silahkan berkunjung langsung ke lokasi atau hubungi sales marketing kami

Showroom dan Marketing Office TanamanMart :

Kota Delta Mas Zona Amerika Jalan Pasadena Raya (Depan SDIT Nurrahman Cluster El Verde) Pasirranji Cikarang Pusat Kab.Bekasi Jawa Barat 17531

Phone: (021) 2909 4048

HP : 0812-1303-0404 (SMS/WA/TELP)

twitterlinkedinwhatsapptelegraminstagram
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
PRODUK TERKAIT
Rekening Kami
©TanamanMart.com
CS: 0812-1303-0404
whatsappphone