Jual bibit tanaman buah terlengkap & bergaransi, TABULAMPOT, Pupuk & Media Tanam

Pembudidayaan Tanaman Buah Menggunakan Metode Vegetatif Cangkok

Artikel / Pembudidayaan Tanaman Buah Menggunakan Metode Vegetatif Cangkok

Cara mencangkok merupakan salah satu metode pembiakan atau reproduksi vegetatif  buatan yang sering  dilakukan dalam proses perbanyakan tanaman dengan tujuan untuk mendapatkan bibit pohon yang memiliki sifat yang sama dengan induknya dan lebih cepat menghasilkan / cepat berbuah.

Disebut buatan, karena metode ini berbeda sama sekali dengan cara alami dimana biasanya proses reproduksi tanaman buah berasal dari biji, kemudian tumbuh menjadi tunas hingga tumbuh sempurna menjadi pohon buah. Metode ini bisa diterapkan untuk kebanyakan pohon buah seperti mangga, alpukat, jambu air, jambu bol dan tanaman lainnya.

Mengetahui Cara Mencangkok Saja Tidak Cukup

cara mencangkok

Dalam pertanian, pencangkokan adalah suatu cara perbanyakan vegetatif tanaman dengan membiarkan suatu bagian tanaman menumbuhkan akar sewaktu bagian tersebut masih tersambung dengan tanaman induk. Literatur bahasa Inggris menyebut pencangkokan sebagai air layering. Sedangkan dalam pengertian teknis di Indonesia ada jenis layering lain yang dikenal sebagai perundukan (ground layering).

Pada pencangkokan (dikenal juga sebagai marcotting), suatu bagian batang (biasanya adalah cabang) dikerat kulitnya hingga terlihat kayu. Bagian yang terbuka ini lalu dibungkus dengan bahan yang dapat menyimpan air dan kemudian dibebat dengan bahan kedap air, seperti plastik. Hormon tumbuhan perangsang perakaran kadang - kadang diberikan. Setelah beberapa minggu biasanya akar telah cukup banyak terbentuk dan anakan ini dipisahkan dari pohon induk.

Keuntungan dan Kerugian Mencangkok

Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji dan memiliki sifat yang sama dengan induknya. Akan tetapi, tumbuhan hasil cangkokan biasanya mudah roboh, karena sistem perakarannya adalah serabut, oleh karena itu berhati-hatilah pada saat menanamnya.

Kelebihan Tumbuhan yang di Reproduksi dengan Cara Mencangkok

Alasan utama mencangkok tumbuhan terutama buah-buahan adalah untuk mempertahankan kualitasnya, baik itu frekuensi berbuahnya, kelebatannya, rasa manisnya, hingga kandungan vitaminnya. Istilah kloning  mungkin tepat untuk menggambarkannya, yang tidak bisa didapatkan dari reproduksi alami.

Kloning adalah proses menghasilkan individu-individu dari jenis yang sama (populasi) yang identik secara genetik.

Berikut ini adalah beberapa kelebihannya:

1. Tumbuhan hasil cangkokan akan lebih cepat berbuah

Tanaman hasil cangkokan memiliki keunggulan yaitu cepat berbuah bila di banding dengan tanaman yang berasal dari biji. Karena tanaman hasil cangkokan di dapatkan dari pohon induk yang pernah berbuah, jadi tentu saja akan cepat untuk berbuah.

2. Tumbuhan yang dicangkok memiliki sifat yang sama dengan induknya

Jika anda ingin memiliki tanaman yang sama dengan tanaman induknya, hasil buahnya juga sama, rasa buahnya juga sama, maka mencangkok adalah salah satu alternatifnya. Produksi dan kualitas buahnya akan persis sama dengan tanaman induknya.

3. Tingkat keberhasilannya lebih tinggi

Jika anda memilih menanam tanaman hasil cangkokan, maka dapat di pastikan anda akan cepat berhasil dalam melakukan pembudidayaan tanaman tersebut. Berbeda jika anda memilih menanam dengan menanamkan bijinya langsung, akan kecil kemungkinan untuk berhasil.

4. Dengan cara mencangkok ukuran pohon dapat diatur sehingga relatif pendek

Tanaman hasil budidaya dari cangkok biasanya sudah dapat berbuah meskipun memiliki ukuran yang tidak tinggi. Bahkan pohon yang masih pendekpun sudah dapat berproduksi dan menghasilkan buah, tidak seperti tanaman yang di dapatkan dengan cara budidaya menggunakan biji atau cara generatif.

5. Tanaman hasil cangkok mempunyai manfaat lain sebagai tanaman hias

Dikenal dengan istilah tabulampot (tanaman buah dalam pot), selain tidak membutuhkan tempat yang luas dan tidak harus tertanam di tanah (bisa menggunakan media tanam pot), pohonnya tidak tinggi, namun tetap bisa berbuah lebat. Klik disini untuk mengetahui segala hal tentang tabulampot.

Kekurangan Cara Mencangkok Pada Tumbuhan dan Tanaman

Ini merupakan hukum alam pada kehidupan. Apapun yang di hasilkan dengan cara yang singkat tanpa melalui proses dan tahapan yang seharusnya, biasanya memiliki beberapa kelemahan. Tidak hanya manusia tumbuhan pun memerlukan proses demikian. Berikut ini adalah kelemahannya

1. Pada musim kemarau panjang tanaman tidak tahan kering

Salah satu kelemahan tanaman hasil cangkokan yaitu tanaman tersebut tidak tahan apabila musim kemarau datang. Dengan demikian di perlukan penyiraman rutin agar tanaman tidak mati.

2. Tanaman mudah roboh bila ada angin kencang

Karena memiliki akar serabut, tanaman hasil cangkokan relatif mudah untuk roboh apabila terkena angin kencang . Berbeda dengan tanaman berakar tunggang. Ingin mengetahui perbedaan akar tunggang dan serabut? Klik disini.

3. Tajuk pada pohon induk cenderung akan mudah rusak

Tanaman induk akan menjadi rusak karena banyaknya cabang yang di potong. Sehingga bisa saja tanaman induk cepat mati.

4. Terbatasnya jumlah cangkokan pada tanaman induk

Dalam satu pohon induk kita hanya bisa mencangkok beberapa batang saja, sehingga perbanyakan tanaman dalam jumlah besar tidak bisa di lakukan dengan cara ini.

Kriteria dan Syarat Tanaman Untuk Dicangkok

cara mencangkok

Meskipun mencangkok sangat identik dengan pembudidayaan tanaman agar sifat baik induknya tidak hilang, ternyata tidak semua jenis tanaman dan tumbuhan bisa di kembangbiakan dengan cara mencangkok.

Contoh tanaman yang tidak bisa di cangkok di antaranya adalah pohon kelapa, tebu, mentimun, semangka, dan lain sebagainya. Sementara contoh pohon yang bisa di cangkok adalah jambu, mangga, rambutan, durian, dan lain sebagainya. Di bawah ini adalah beberapa syarat dari tanaman yang memungkinkan untuk dicangkok.

Syarat Paling Utama Tanaman Berkambium

Umumnya, tanaman berkambium baik penghasil buah ataupun bukan dapat di budidayakan dengan cara mencangkok. Ciri-ciri tanaman berkambium adalah tanaman tersebut biasanya merupakan tanaman berbatang keras (kayu) yang bisa di kupas kulitnya. Kambium terletak di antara kulit dan batang kerasnya.

Kambium adalah lapisan jaringan meristematik pada tumbuhan yang sel-selnya aktif membelah dan bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder tumbuhan. Lapisan kambium di temukan pada batang dan akar. Berdasarkan jaringan tetap yang di bentuknya, di kenal dua kelompok kambium, yaitu kambium gabus (felogen, phellogen) dan kambium pembuluh (vascular cambium).

Syarat Cara Mencangkok Tanaman Buah

Metode pembudidayaan tanaman buah dengan cara mencangkok umumnya di lakukan untuk mempertahankan sifat dan keunggulan induknya. Dengan pembiakan menggunakan biji, kualitas hasil buah yang di peroleh saat dipanen terkadang tidak sama baiknya.

Tanaman merupakan salah satu produk pertanian yang paling menjanjikan karena kandungan nutrisi buahnya sangat bermanfaat bagi tubuh manusia di samping rasanya yang enak dan menyegarkan. Buah dengan kualitas yang baik tentu akan memiliki nilai jual yang tinggi dan laku keras di pasaran.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal ada beberapa syarat yang harus terpenuhi di antaranya:

Pohon cukup umur

Syarat cukup umur harus terpenuhi agar bibit yang di hasilkan memiliki kualitas yang bagus. Tanaman ini bisa di cangkok pada saat pohon telah berusia setidaknya dua tahun dan memiliki banyak percabangan.

Pohon yang sudah berbuah

Mencangkok tanaman buah sebaiknya di lakukan pada pohon indukan yang sudah pernah berbuah. Semakin tua usia pohon akan semakin baik (asal masih dalam masa produktif). Hal ini di lakukan agar kita bisa tahu kualitas dari buah yang di hasilkan oleh pohon tersebut.

Kualitas induk tanaman buah harus bagus

Untuk mencangkok tanaman buah, pilihlah tanaman yang selalu menghasilkan buah banyak dan berkualitas bagus (misalnya buah tersebut berukuran besar, jarang busuk, rasa buahnya enak, jarang di serang hama, dsb). Jika kita menggunakan pohon indukan seperti itu, maka bibit hasil cangkokan anda tentunya merupakan bibit yang berkualitas bagus.

Klik disini untuk mendapatkan bibit buah varietas unggul.

Ketahui Teknik Cara Mencangkok

Dalam proses mencangkok, pastinya di perlukan teknik untuk melakukannya. Saat ini setidaknya ada dua jenis teknik mencangkok, yakni teknik tradisional dan teknik kontemporer (hidroponik).

Teknik mencangkok secara tradisional adalah teknik mencangkok dengan menggunakan media cangkok berupa tanah yang di bungkus kain, sabut kelapa, atau plastik dengan banyak ventilasi untuk pengairan.

Teknik kontemporer merupakan teknik mencangkok dengan media cangkok berupa air yang di campur dengan nutrisi hidroponik.

Kelebihan Teknik Mencangkok Kontemporer Dibandingkan Tradisional

Teknik kontemporer sebenarnya lebih sederhana dari tradisional, hanya saja memerlukan kondisi dahan yang khusus agar media bisa di tempatkan dengan baik. Yang di butuhkan dari teknik ini adalah gelas / botol plastik yang telah di potong, tali, air dan nutrisi hidroponik. Sementara dahan yang di pilih merupakan dahan yang cenderung miring ke atas, bukan kesamping (karena tidak memungkinkan untuk menahan air).

Jika dalam teknik tradisional anda perlu mengupas seluruh bagian kulit yang telah di kerat dan menghilangkan kambiumnya dari batang keras pohon untuk kemudian di beri media tanah, dalam teknik hidroponik hanya perlu membuat sayatan atau mengupas sebagian kulit tanpa harus melepaskan dari dahannya.

Setelah itu salah satu sudut bibir gelas atau botol plastik yang telah berisi air dan nutrisi hidroponik bisa di selipkan di antara kulit kayu yang di sayat dan batang keras. Masukkan kulit kayu tersebut dalam gelas atau botol plastik, setelah itu ikat agar gelas / botol plastik tersebut tidak lepas / terjatuh.

Biasanya dalam waktu dua bulan atau kurang dari dua bulan, kulit kayu yang anda masukkan dalam larutan air di campur nutrisi hidroponik akan mengeluarkan akar. Setelah akar tersebut muncul, barulah anda bisa memotong dahan tersebut untuk di tanam di lahan pembesaran selanjutnya.

Keuntungan dari teknik kontemporer adalah tidak di perlukan menyiram dahan yang di cangkok. Hanya saja anda harus memastikan agar air dalam gelas / botol tersebut tidak habis.

Langkah-langkah Cara Mencangkok Yang Benar

Bagaimana langkah-langkah cara mencangkok (dengan cara tradisional) tanaman buah yang baik? Dari manakah memulainya? Berikut di jelaskan langkah demi langkah untuk melakukan proses mencangkok pada tanaman agar memperoleh hasil terbaik dan terhindar dari kegagalan.

Mempersiapkan alat-alat yang di perlukan untuk mencangkok tanaman. Terdiri dari :

Pisau

Tanah subur

Sabut kelapa / kain / plastik

Tali

Lap bersih

Dahan pohon yang berukuran panjang minimal 1 meter (baik yang telah memiliki banyak cabang atau yang belum sama sekali)

Pilihlah pohon yang kira-kira memiliki kualitas bagus, berbuah banyak, rasa buah enak, jarang di serang hama, tumbuh subur, dan memiliki dahan yang banyak. Pilihlah dahan yang di kehendaki, bisa dahan dengan ukuran kecil atau dahan yang besar.

Setelah memilih dahan yang akan di cangkok, kupaslah kulit dahan dengan menggunakan pisau. Kupas kurang lebih sepanjang 20 cm. Setelah dahan tersebut terkupas kulitnya, bersihkan kambium yang menempel pada dahan keras dengan menggunakan lap bersih.

Usahakan agar batang keras tersebut tidak terlalu mendapatkan banyak luka ketika kulitnya di kupas dengan menggunakan pisau.

Setelah kambium di bersihkan, tunggulah dahulu kira-kira 30 menit agar dahan dan kulit pohon tersebut selesai mengeluarkan getahnya dan mengering.

Ketika sudah kering, tutup dahan keras yang telah di kupas kulitnya dengan menggunakan tanah subur. Jangan menggunakan pupuk atau mencampurkan pupuk pada tanah yang di gunakan untuk mencangkok.

Setelah dahan pohon yang terkupas kulitnya telah tertutup dengan tanah, bungkus tanah tersebut dengan menggunakan kain / sabut kelapa / plastik berventilasi (plastik yang di beri banyak lubang kecil-kecil). Ikat ujung-ujungnya agar media cangkok tidak mudah jatuh.

Siram secara rutin (pastikan tanah tidak kering).

Dahan yang di cangkok akan mulai mengeluarkan akar setelah kurang lebih 2 bulan atau kurang. Agar lebih aman, sebaiknya proses tersebut di langsungkan selama tiga bulan, setelah itu pangkas dahan cangkokan yang telah berakar tersebut untuk dipindahkan ke media tanam. Klik disini untuk mendapatkan media tanam.

Mencangkok Sebaiknya Dilakukan Ketika Selesai Panen dan Musim Penghujan

Waktu yang tepat untuk mencangkok tanaman, khususnya untuk tanaman buah, sebaiknya adalah ketika tanaman sudah selesai masa panen buah. Pada waktu ini pencangkokan di lakukan selain untuk mendapatkan bibit yang baik juga untuk meremajakan dahan pada pohon indukan.

Untuk mencangkok tanaman sebaiknya di lakukan pada saat musim penghujan. Hal ini sangat membantu anda dalam hal penyiraman. Bisa jadi ketika anda mencangkok di musim penghujan anda tidak perlu khawatir soal penyiraman, bahkan saat hujan turun setiap hari maka tidak perlu lagi melakukan proses penyiraman.

Terlebih, jika kita mencangkok pada dahan tanaman yang sudah tinggi, tanpa musim hujan barangkali kita akan kerepotan lantaran kita harus menyiram di dahan yang tinggi, sementara titik cangkokan tidak boleh di biarkan kekeringan agar dahan yang di cangkok tidak mati.

Lahan Yang Tepat Untuk Awal Penanaman Bibit Cangkokan

Ada dua jenis dahan yang bisa di cangkok sebagaimana telah di jelaskan di bagian sebelumnya, yaitu dahan yang kecil dan dahan yang besar. Dua jenis dahan ini harus di perlakukan dengan cara berbeda, khususnya untuk menentukan lahan penanaman selanjutnya setelah dahan tersebut di potong dari batang induknya.

Cara Mencangkok dan Menanam Dahan Berukuran Besar

Cabang tanaman yang besar tentunya akan membutuhkan tempat penanaman yang besar, biasanya untuk dahan pohon cangkokan yang berukuran besar dan telah memiliki banyak ranting, maka bibit semacam ini bisa langsung di tanam di lahan pembesaran yang memiliki pohon perindang sebagai pelindung dari sinar matahari yang terlalu terik.

Ketika di tanam, selain dengan kedalaman lubang tanam yang cukup, bibit ini juga membutuhkan penyangga untuk menjaga dari kemungkinan ambruk atau roboh (bisa karena angin atau hujan badai).

Cara Mencangkok dan Menanam Dahan Berukuran Kecil

Dahan yang berukuran kecil memerlukan perawatan yang berbeda dari dahan dengan ukuran besar. Setelah anda memotong cabang tanaman cangkokan yang sudah mulai berakar, sebaiknya tanaman ini di besarkan dahulu di dalam pot atau polybag dan di simpan di tempat yang tidak terlalu banyak mendapatkan sinar matahari (tetapi juga harus tetap mendapatkan sinar matahari).

Akar tanaman cangkokan merupakan akar tanaman yang lemah dan masih harus beradaptasi dan tumbuh besar untuk mencari nutrisi dari unsur hara tanah. Dalam kondisi tersebut, bisa di bilang bagian tanaman lain seperti batang dan daun juga belum terlalu tangguh untuk diperlakukan sebagaimana tanaman yang tumbuh dari biji.

Agar mendapatkan pertumbuhan bibit cangkokan secara optimal, maka ketika menanam bibit ini anda harus menggunakan media tanam yang kaya nutrisi serta gembur.

Salah satu contoh media tanam yang baik untuk benih cangkokan adalah campuran dari tanah, pupuk kandang, pasir halus, sekam bakar, dan cocopeat dengan perbandingan 1:1:1:1:1.

Serabut lembut dari cocopeat (sabut kelapa yang telah di olah menjadi kompos) bisa berperan baik untuk penyebaran akar sekaligus memiliki banyak rongga yang menyimpan oksigen sehingga akar tanaman cepat besar dan bisa tumbuh dengan leluasa.

Cara Mencangkok Sering Diterapkan Pada Tanaman Buah

Cara memperbanyak bibit tanaman buah yang paling sering di lakukan adalah mencangkok karena di nilai paling mudah, efisien, dan bibit tersebut akan menjadi tanaman yang produktif dalam waktu yang relatif singkat jika di bandingkan dengan memperbanyak bibit tanaman dengan menyemai bijinya.

Rata-rata bibit tanaman buah hasil cangkokan akan mulai berbuah dalam kurun waktu kurang lebih satu sampai dua tahun penanaman dengan perawatan dan pemberian pupuk yang teratur.

Pada beberapa jenis tanaman, ada kalanya bibit cangkokan tersebut bisa berbuah lebih awal, bahkan sama waktunya dengan masa produktif bibit indukan. Akan tetapi, terkadang ukuran tanaman menjadi hal yang sedikit berpengaruh pada produktifitas tanaman tersebut. Perlu di ingat, besar dan jumlah percabangan tanaman sangat mempengaruhi jumlah produksi buah yang di hasilkan oleh tanaman buah tersebut.

Banyak para penghobi tanaman buah mencangkok dahan tanaman yang berukuran besar untuk ditanam sendiri di lahan mereka. Sementara, para pemilik budidaya bibit tanaman buah lebih memilih untuk mencangkok dahan kecil agar bisa memperoleh jumlah bibit yang banyak dari satu induk tanaman.

Hal ini menunjukkan adanya perbedaan tujuan dari pencangkokan itu sendiri. Mencangkok untuk mendapatkan bibit yang langsung bisa berproduksi dalam jumlah banyak dan mencangkok untuk mendapatkan jumlah bibit yang banyak.

Umumnya cara mencangkok tanaman buah bisa di samakan. Akan tetapi, jenis tanaman yang berbeda menjadikan penanganannya bisa menjadi berlainan.

Cara Mencangkok Pohon Mangga

Buah mangga menjadi salah satu buah terpenting dalam masyarakat Indonesia. Selain sebagai hidangan penyegar, buah mangga biasanya juga menjadi minuman atau makanan olahan seperti rujak dan asinan dengan harga yang cukup terjangkau dan mudah dalam mendapatkannya.

Langkah dan Tahapan Cara Mencangkok Pohon Mangga

Sama halnya dengan mencangkok pohon buah pada umumnya, alat yang di butuhkan untuk mencangkok pohon mangga adalah pisau untuk mengupas kulit dahan, tanah subur tanpa campuran pupuk, kain / sabut kelapa / plastik bening berongga, dan tali.

Selanjutnya, untuk mencangkok pohon mangga ikuti langkah-langkah berikut :

Kupas kulit batang dari dahan yang di pilih untuk di cangkok sepanjang 20 cm.

Bersihkan kambium yang masih menempel pada batang yang telah di kupas kulitnya dengan menggunakan kain bersih.

Tunggu hingga beberapa saat atau hingga batang yang terkupas kulitnya tersebut tidak lagi basah dan banyak getah.

Oleskan zat perangsang akar (opsional) pada pangkal kulit batang yang baru saja di kupas.

Tutup seluruh permukaan batang yang telah terkupas akarnya (hingga mencapai pangkal kulit batang atasnya) dengan tanah subur, bungkus dengan kain / plastik / sabut kelapa. Ikat ujung-ujungnya agar tidak jatuh.

Pastikan tanah tersebut tidak mudah jatuh. Siram tanah tersebut secara rutin (bila musim kemarau).

Setelah dua bulan atau kurang atau jika telah lebat akarnya, potong dahan tersebut dan pindahkan ke media penanaman berupa polybag / pot bila dahan berukuran kecil dan di kebun jika dahan yang di pilih berukuran besar.

Tips perawatan

Sedikit tips untuk merawat pohon mangga, sebaiknya setelah dahan tersebut anda potong untuk penananam dalam media tanam, gunakan media tanam yang subur seperti dengan menggunakan campuran tanah, pasir halus, pupuk kandang, sekam bakar, dan cocopeat dengan perbandingan 1:1:1:1:1 yang alpikasinya bisa dalam wadah polybag atau lubang tanam kebun (biasanya lubang tanam ini berukuran 0,5x0,5m dengan kedalaman sekitar 1 m).

Pastikan media tanam ini tidak pernah kekeringan agar tanaman mendapatkan asupan air yang cukup terutama jika tanaman ini mendapatkan sinar matahari terlalu banyak.

Untuk masa penanaman 4 bulan pertama, sebaiknya pohon mangga cangkokan (baik yang berukuran besar/kecil) ini tidak terlalu banyak mendapatkan sinar matahari. Untuk penanaman di polybag, cukup tempatkan polybag di tempat yang tidak terlalu terik.

Sementara untuk penanaman di kebun, pastikan kebun tersebut telah memiliki tanaman peneduh yang telah tumbuh terlebih dahulu. Jangan lupa untuk memberikan penyangga pohon pada awal penanaman di kebun selama kurang lebih 1 tahun (dalam kurun waktu ini di perkirakan akar pohon mangga cangkokan telah cukup kuat mengikat tanah).

Jika tanaman telah berbunga, jangan pernah menyemprotkan pestisida karena hal ini justru akan mengusir serangga yang membantu proses penyerbukan.

Ketika bunga tersebut telah berubah menjadi buah yang masih kecil-kecil sebaiknya segera membungkus rumpun buah tersebut dengan plastik bening berukuran besar untuk menghindari serangan hama sekaligus menjaga buah dari angin dan hujan. Pembungkusan ini di lakukan hingga masa panen.

Cara Mencangkok Pohon Alpukat

Buah alpukat adalah buah yang banyak mengandung vitamin, antara lain vitamin A, C, B komplek, E, dan  vitamin D. Alpukat sangat baik untuk kesehatan, antara lain, untuk kesehatan kulit, jantung, mata, kandungan dan masih banyak lagi. Buah alpukat juga banyak di gunakan untuk campuran pembuatan kosmetik, seperti shampoo, sabun mandi, lotion, dll.

Ada beberapa langkah yang harus di perhatikan dalam melakukan budidaya alpukat dengan cara mencangkok. Berikut langkah - langkahnya:

Tahap 1 Mempersiapkan Bibit Alpukat

Pilihlah pohon yang di gunakan sebagai bibit cangkokan dari pohon indukan yang memiliki riwayat yang bagus, seperti buah yang lebat, rasa yang enak, pohon yang kuat, dan tahan terhadap hama. Pilihlah cabang pohon yang tidak terlalu tua juga tidak terlalu muda, dan tidak terlalu banyak cabang. Pilih dahan atau cabang yang tegak lurus dan terkena sinar matahari, karena akan mempengaruhi proses fotosintesis.

Kemudian lakukan langkah - langkah pencangkokan sebagai berikut:

Siapkan alat - alatnya terlebih dahulu. Plastik, tali rafia, pisau tajam, tanah dan pupuk dengan perbandingan 1:1 .

Sayat batang melingkar pada bagian atas dan bawah dengan menggunakan pisau yang tajam dengan jarak sepanjang lebih kurang 10 s/d 15 cm.

Kupas kulit cabangnya sampai bersih, dan bersihkan kambiumnya dengan cara mengosok-gosokkan pisau ke cabang yang telah kita kupas kulitnya tadi. Membuang kambium dapat mempercepat pertumbuhan akar.

Ikat plastik pada salah satu ujung batang yang telah di sayat dan di kupas kulitnya tadi dengan tali rafia. Kemudian tarik ujung plastik lainnya ke atas dan isi dengan tanah yang telah di campur pupuk.

Padatkan tanah media cangkok, lalu ikat pada bagian ujung media cangkok dengan tali rafia.

Beri lubang kecil - kecil pada plastik pembungkus tanah cangkok sebagai ventilasi udara.

Setelah cabang cangkok mengeluarkan akar, biasanya sekitar 3 - 4 bulan, potong pangkal cabang lebih kurang 3 cm dari cangkokan.

Buka plastik penutup cangkokan dan tanam cabang cangkokan tersebut di dalam polybag. Letakkan di tempat yang teduh.

Siram 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dengan air yang tidak terlalu banyak.

Rawat hingga bibit cangkok mengeluarkan banyak akar dan daun, sehingga cukup kuat untuk dipindahkan ke media tanam.

Tahap 2 Mempersiapkan Lahan Untuk Menanam

Pohon alpukat sangat cocok bila di tanam pada area dengan ketinggian 200 s/d 1500 mdpl, dengan lahan yang banyak mengandung zat organik dan tanah dengan pH 6 s/d 6,5. Selain itu pilihlah area yang terkena matahari sepanjang hari. Persiapan yang harus anda lakukan adalah:

Gemburkan tanah dan singkirkan batu - batuan yang ada di sekitarnya.

Bersihkan lahan dari rumput - rumput liar dan tanaman gulma.

Buat lubang sesuai dengan ukuran polybag, atau sekitar 60cm x 60cm, dengan kedalaman 0,5m. Jika menanam pohon dengan jumlah yang banyak, buatlah jarak yang sama yaitu sekitar 6m x 6m.

Masukkan pupuk kandang kedalam lubang hingga mencapai 2/3 bagian. Kemudian biarkan 3 – 4 pekan, sampai pupuk benar - benar meresap kedalam tanah.

Tahap 3 Melakukan Proses Penanaman

Selanjutnya adalah proses penanaman. Lakukan langkah demi langkah berikut ini untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Pisahkan polybag dari bibit cangkokan. Lakukan perlahan - lahan, jangan sampai menghancurkan media semai dan merusak akar.

Masukkan bibit cangkokan kedalam lubang yang telah kita persiapkan pada media taman.

Timbun dengan campuran tanah galian lubang yang telah di campur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang yang terbuat dari kotoran ternak.

Siram dengan air yang tidak terlalu banyak.

Tahap 4 Melakukan Perawatan Tanaman

Setelah proses penanaman selesai, selanjutnya yang harus di perhatikan adalah perawatan tanaman. Perawatan tanaman terdiri dari beberapa langkah.

Penyiraman Tanaman

Proses penyiraman sebaiknya di lakukan 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Penyiraman tidak di perlukan apabila hari hujan.

Pemupukan Tanaman

Pemupukan tanaman di lakukan lebih kurang 4 kali dalam setahun. Pupuk yang biasa di gunakan adalah pupuk TSP, pupuk urea, dan pupuk kcl, dengan cara di masukkan ke dalam lubang sedalam lebih kurang 30 cm di sekeliling tanaman.

Penggemburan Tanah

Lakukan penggemburan tanaman bila terlihat tanah sudah mulai memadat, lakukan secara hati – hati agar tidak merusak akar tanaman. Penggemburan tanah di maksud agar ada asupan udara untuk tanaman dan penyerapan nutrisi tetap terjaga.

Pemangkasan Tanaman

Lakukan pemangkasan bila terlihat bagian cabang yang tumbuh terlalu rapat, dan pada cabang – cabang yang mati. Setelah di pangkas, agar tidak terinfeksi jamur atau penyakit segeralah beri fungisida.

Penyiangan Tanaman

Penyiangan tanaman sangat penting untuk menyingkirkan tanaman gulma yang tumbuh di sekitar pohon.

Pengetahuan Tentang Hama Tanaman

Pentingnya pengetahuan mengenai hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman alpukat beserta cara mengatasinya untuk berjaga - jaga apabila tanaman terserang hama atau penyakit. Penyakit dan hama tersebut antara lain: penyakit bercak coklat pada daun, ulat kupu - kupu, ulat kipat, dan jamur antraknosa. Ketahui cara penggunaan insektisida untuk mengatasi semua hama sesuai cara dan dosisnya.

Melakukan Pemanenan Buah Alpukat

Hal terakhir yang harus di ketahui adalah melakukan pemanenan buah alpukat. Pohon alpukat yang di tanam dengan cara vegetatif akan berbuah lebih cepat, yaitu antara 5 s/d 8 tahun. Kemudian buah dapat dipanen sekitar 5 s/d 7 bulan setelah bunga mekar. Hal ini tentu saja bergantung pada perawatan yang di lakukan.

Cara Mencangkok Pohon Jambu Air

Jambu air termasuk tanaman yang berasal dari Indonesia, kemudian menyebar ke Malaysia serta pulau-pulau di samudra Pasifik. Buah jambu ini bisa di konsumsi secara langsung atau bisa juga di jadikan olahan rujak dengan buah-buahan lainnya.

Water apple atau jambu air memiliki sifat yang adaptif terhadap lingkungan yang memiliki iklim tropis, dan dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah<1000 meter di atas permukaan laut.

Persiapkan Alat dan Bahan Cangkok Pohon Jambu Air

Sebelum memulai pencangkokan pohon jambu air, sebaiknya anda mempersiapkan  alat-alat yang perlu di sediakan terlebih dahulu seperti :

Pisau yang tajam dan kuat

Serabut dari kelapa atau plastik

Tali

Paku panjang 10 cm

Ember atau penampung air

Kursi atau tangga, jika cabang yang kita pilih terlalu tinggi

Campuran tanah subur yaitu campuran pupuk kandang dan serbuk gergaji dengan perbandingan 1 : 1

Langkah- langkah Mencangkok Jambu Air

Setelah semua peralatan tersedia dan lengkap, maka selanjutnya anda bisa memulai mencangkok pohon jambu air untuk mendapatkan bibit yang sama kualitasnya dengan pohon induk.

Pertama yaitu memastikan kalau pohon jambu induk yang kita pilih merupakan pohon dengan varietas unggul, hal ini bertujuan agar hasil cangkokan nanti menjadi bibit unggul juga.

Selanjutnya, tentukan cabang pohon jambu yang lurus dan cukup besar supaya nanti pohon cukup kuat untuk mandiri. Usahakan cari cabang yang memiliki perbandingan 3 cm atau sebesar pergelangan tangan anak.

Langkah selanjutnya yaitu kerat pangkal cabang menggunakan pisau. Lalu kerat sekali lagi dari keratan pertama dengan jarak 5 cm atau sekitar satu kepalan tangan.

Kemudian, buanglah kulit di antara keratan tadi.

Setelah kulit kayu bersih, kerok atau bersihkan lendir / getah yang masih menempel sampai bersih sehingga membuat kayu tidak licin lagi.

Ambil serabut kelapa/plastik dan tutupkan pada bagian kayu yang telah melalui proses pembersihan, lalu ikat bagian bawah terdahulu.

Bentuklah sedemikian rupa, kemudian isi dengan campuran tanah yang sudah siap. Isian haruslah padat dan untuk memadatkannya perlu sedikit penekanan.

Setelah itu, ikat bagian atas serabut kelapa / plastik tersebut dengan tali dan pastikan campuran tanah tertutup dengan rapat.

Langkah terakhir yaitu siram cangkokan tersebut dengan air secukupnya. Jika kita menggunakan media plastik bukan serabut, buatlah lubang-lubang kecil untuk pembuangan air.

Perawatan Cangkok Pohon Jambu Air

Pemisahan cangkokan dari induknya setelah berumur 4-6 minggu. Nah, selama proses menunggu tentu harus kita rawat cangkokan tersebut agar tidak terjadi kegagalan. Salah satunya yaitu dengan melakukan penyiraman secara teratur setiap pagi dan sore hari, serta cek apakah sudah keluar akar yang cukup banyak atau belum.

Biasanya akar yang tumbuh akan menembus serabut kelapa. Jika dalam kondisi seperti ini, menandakan bahwa cangkokan tersebut sudah dapat berpisah dari induknya dengan cara memotongnya. Pada saat melakukan pemotongan ini sebaiknya menggunakan gergaji agar tidak merusak tanaman.

Pemeliharaan Bibit Cangkok Tanaman Jambu Air

Untuk memelihara bibit cangkok jambu air sebelum proses penananam ke kebun meliputi kegiatan sebagai berikut :

Siapkan polybag / pot atau keranjang berukuran besar, kemudian isikan media tanam yang berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 atau 2 : 1.

Pindahkan bibit cangkokan tadi ke dalam polybag atau pot tadi sambil membuang sebagian daun dan rantingnya.

Pelihara bibit cangkok di tempat yang agak terlindung selama 1-2 pekan kemudian pindahkan di area terbuka kurang lebih 1 bulan agar bibit cukup kuat dan tunggu hingga bertunas.

Lakukan penyiraman secara rutin.

Dapatkan produk bibit buah berkualitas hanya di tempat kami.

Untuk informasi lebih lengkap silahkan berkunjung langsung ke lokasi atau hubungi sales marketing kami.

twitterlinkedinwhatsapptelegraminstagram
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
PRODUK TERKAIT
Rekening Kami
©TanamanMart.com
CS: 0812-1303-0404
whatsappphone